Rabu, 17 September 2014

BAHASA PENGEMBANGAN DAN KEPRIBADIAN

BAHASA PENGEMBANGAN DAN KEPRIBADIAN

Misael Pasaribu (4111410001)
Bahasa Indonesia, Jurusan Kimia, Universitas Negeri Medan.

Abstrak

Bahasa sebagai sarana komunikasi terpenting yang digunakan oleh setiap manusia untuk berinteraksi terhadap manusia lainnya. Dengan mendengar bahasa yang digunakan oleh seseorang, ketika sedang berinteraksi dengan orang lain, maka secara tidak langsung dapat diketahui asal dan identitas seseorang tersebut. Dari bahasa yang digunakan, maka seseorang tersebut akan berkepribadian, berperilaku dan berbudi khas sesuai dengan bahasa yang digunakan atau dengan kata lain sesuai dengan asal dan identitas seseorang tersebut. Namun tidak hanya itu, bahasa juga dapat menjadi sarana untuk mempermudah terjadinya komunikasi yang baik, meskipun terdapat banyak sekali keanekaragaman bahasa di suatu negara. Bahasa juga dapat memperkuat rasa kesatuan setiap masyarakat di suatu negara. Demikian dengan kepribadian yang menunjuk pada pengaturan sikap-sikap seseorang untuk berbuat, berpikir, dan merasakan, khususnya apabila dia berhubungan dengan orang lain atau menanggapi suatu keadaan. Kepribadian mencakup kebiasaan, sikap, dan sifat yang dimiliki seseorang apabila berhubungan dengan orang lain. Konsep kepribadian juga konsep yang sangat luas, sehingga sulit untuk merumuskan satu definisi yang dapat mencakup keseluruhannya.

Kata kunci : Bahasa, pengembangan, kepribadian.

A.    PENDAHULUAN
Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Bahasa yang baik berkembang berdasarkan suatu sistem, yaitu seperangkat aturan yang dipatuhi oleh pemakainya. Bahasa sendiri berfungsi sebagai sarana komunikasi serta sebagai sarana integrasi dan adaptasi. Secara sederhana, bahasa dapat diartikan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu yang terlintas di dalam hati. Namun, lebih jauh bahasa bahasa adalah alat untuk beriteraksi atau alat untuk berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau perasaan. Dalam studi sosiolinguistik, bahasa diartikan sebagai sebuah sistem lambang, berupa bunyi, bersifat arbitrer, produktif, dinamis, beragam dan manusiawi.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia bahasa dinyatakan sebagai sistem bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri. Bahasa juga dijabarkan oleh beberapa ahli seperti Harimurti Kridalaksana yang menyatakan bahwa bahasa adalah sistem bunyi bermakna yang dipergunakan untuk komunikasu oleh kelompok manusia. Lalu Finoechiaro yang menyatakan bahwa bahasa adalah simbol vokal yang arbitrer yang memungkinkan semua orang dalam suatu kebudayaan tertentu, atau orang lain yang mempelajari sistem kebudayaan itu, berkomunikasi atau berinteraksi.
Sebagai salah satu negara yang memiliki begitu banyak keanekaragaman bahasa, Indonesia memiliki bahasa kesatuan yang sangat dijunjung tinggi, yaitu bahasa Indonesia. Dengan menggunakan bahasa Indonesia, maka dapat tercipta suatu kepribadian yang kokoh dan tegas bahwa meskipun Indonesia kaya akan keanekaragaman bahasa, namun Indonesia tetap memegang teguh bahasa kesatuan, yaitu bahasa Indonesia. Bahasa yang mempersatukan perbedaan dan keanekaragaman menjadi satu kesatuan yang kuat. Dengan menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, maka kepribadian, perilaku dan budi pekerti masyarakat Indonesia akan mencerminkan ciri khas bangsa Indonesia.
PEMBAHASAN

A.   PENGERTIAN BAHASA

Bahasa merupakan alat komunikasi yang berupa sistem lambang bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia. Bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata. Masing-masing mempunyai makna, yaitu, hubungan abstrak antara kata sebagai lambang dengan objek atau konsep yang diwakili kumpulan kata atau kosakata itu oleh ahli bahasa disusun secara alfabetis, atau menurut urutan abjad,disertai penjelasan artinya dan kemudian dibukukan menjadi sebuah kamus.
Berikut ini beberapa pengertian bahasa menurut para ahli :
1. Harimurti Kridalaksana (1985:12)
Menyatakan bahwa bahasa adalah sistem bunyi bermakna yang dipergunakan untuk komunikasi oleh kelompok manusia.
2. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2001:88)
Bahasa adalah sistem bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri.
3. Finoechiaro (1964:8)
Bahasa adalah sistem simbol vokal yang arbitrer yang memungkinkan semua orang dalam suatu kebudayaan tertentu, atau orang lain yang mempelajari sistem kebudayaan itu, berkomunikasi atau berinteraksi.
4. Carol (1961:10)
Bahasa merupakan sistem bunyi atau urutan bunyi vokal yang terstruktur yang digunakan atau dapat digunakan dalam komunikasi internasional oleh kelompok manusia dan secara lengkap digunakan untuk mengungkapkan sesuatu, peristiwa, dan proses yang terdapat di sekitar manusia.
 Fungsi Bahasa:
a.       Bahasa sebagai sarana komunikasi
Bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat. Fungsi tersebut digunakan dalam berbagai lingkungan, tingkatan, dan kepentingan yang beraneka ragam, misalnya : komunikasi ilmiah, komunikasi bisnis, komunikasi kerja, dan komunikasi sosial, dan komunikasi budaya.
b.      Bahasa sebagai sarana integrasi dan adaptasi
Dengan bahasa orang dapat menyatakan hidup bersama dalam suatu ikatan. Misalnya : integritas kerja dalam sebuah institusi, integritas karyawan dalam sebuah departemen, integritas keluarga, integritas kerja sama dalam bidang bisnis, integritas berbangsa dan bernegara.
c.       Bahasa sebagai sarana kontrol sosial
Bahasa sebagai kontrol sosial berfungsi untuk mengendalikan komunikasi agar orang yang terlibat dalam komunikasi dapat saling memahami. Masing – masing mengamati ucapan, perilaku, dan simbol – simbol lain yang menunjukan arah komunikasi. Bahasa kontrol ini dapat diwujudkan dalam bentuk : aturan, anggaran dasar, undang – undang dan lain – lain.
d.      Bahasa sebagai sarana memahami diri
Dalam membangun karakter seseorang harus dapat memahami dan mengidentifikasi kondisi dirinya terlebih dahulu. Ia harus dapat menyebutkan potensi dirinya, kelemahan dirinya, kekuatan dirinya, bakat, kecerdasan, kemampuan intelektualnya, kemauannya, tempramennya, dan sebagainya. Pemahaman ini mencakup kemampuan fisik, emosi, inteligensi, kecerdasan, psikis, karakternya, psikososial, dan lain – lain. Dari pemahaman yang cermat atas dirinya, seseorang akan mampu membangun karakternya dan mengorbitkan-nya ke arah pengembangan potensi dan kemampuannya menciptakan suatu kreativitas baru.
e.       Bahasa sebagai sarana ekspresi diri
Bahasa sebagai ekspresi diri dapat dilakukan dari tingkat yang paling sederhana sampai yang paling kompleks atau tingkat kesulitan yang sangat tinggi. Ekspresi sederhana, misalnya, untuk menyatakan cinta (saya akan senatiasa setia, bangga dan prihatin kepadamu), lapar (sudah saatnya kita makan siang).
f.       Bahasa sebagai sarana memahami orang lain
Untuk menjamin efektifitas komunikasi, seseorang perlu memahami orang lain, seperti dalam memahami dirinya. Dengan pemahaman terhadap seseorang, pemakaian bahasa dapat mengenali berbagai hal mencakup kondisi pribadinya: potensi biologis, intelektual, emosional, kecerdasan, karakter, paradigma, yang melandasi pemikirannya, tipologi dasar tempramennya (sanguines, melankolis, kholeris, flagmatis), bakatnya, kemampuan kreativitasnya, kemempuan inovasinya, motifasi pengembangan dirinya, dan lain – lain.
g.      Bahasa sebagai sarana mengamati lingkungan sekitar
Bahasa sebagai alat untuk mengamati masalah tersebut harus diupayakan kepastian konsep, kepastian makna, dan kepastian proses berfikir sehingga dapat mengekspresikan hasil pengamatan tersebut secara pasti. Misalnya apa yang melatar belakangi pengamatan, bagaimana pemecahan masalahnya, mengidentifikasi objek yang diamati, menjelaskan bagaimana cara (metode) mengamati, apa tujuan mengamati, bagaimana hasil pengamatan,. dan apa kesimpulan.
h.      Bahasa sebagai sarana berfikir logis
Kemampuan berfikir logis memungkinkan seseorang dapat berfikir logis induktif, deduktif, sebab – akibat, atau kronologis sehingga dapat menyusun konsep atau pemikiran secara jelas, utuh dan konseptual. Melalui proses berfikir logis, seseorang dapat menentukan tindakan tepat yang harus dilakukan. Proses berfikir logis merupakn hal yang abstrak. Untuk itu, diperlukan bahasa yang efektif, sistematis, dengan ketepatan makna sehingga mampu melambangkan konsep yang abstrak tersebut menjadi konkret.
i.        Bahasa membangun kecerdasan
Kecerdasan berbahasa terkait dengan kemampuan menggunakan sistem dan fungsi bahasa dalam mengolah kata, kalimat, paragraf, wacana argumentasi, narasi, persuasi, deskripsi, analisis atau pemaparan, dan kemampuan mengunakan ragam bahasa secara tepat sehingga menghasilkan kreativitas yang baru dalam berbagai bentuk dan fungsi kebahasaan.
j.        Bahasa mengembangkan kecerdasan ganda
Selain kecerdasan berbahasa, seseorang dimungkinkan memiliki beberapa kecerdasan sekaligus. Kecerdasan – kecerdasan tersebut dapat berkembang secara bersamaan. Selain memiliki kecerdasan berbahasa, orang yang tekun dan mendalami bidang studinya secara serius dimungkinkan memiliki kecerdasan yang produktif. Misalnya, seorang ahli program yang mendalami bahasa, ia dapat membuat kamus elektronik, atau membuat mesin penerjemah yang lebih akurat dibandingkan yang sudah ada.
k.      Bahasa membangun karakter
Kecerdasan berbahasa memungkinkan seseorang dapat mengembangkan karakternya lebih baik. Dengan kecerdasan bahasanya, seseorang dapat mengidentifikasi kemampuan diri dan potensi diri. Dalam bentuk sederhana misalnya : rasa lapar, rasa cinta. Pada tingkat yang lebih kompleks , misalnya : membuat proposal yang menyatakan dirinya akan menbuat suatu proyek, kemampuan untuk menulis suatu laporan.
l.        Bahasa Mengembangkan profesi
Proses pengembangan profesi diawali dengan pembelajaran dilanjutkan dengan pengembangan diri (kecerdasan) yang tidak diperoleh selama proses pembelajaran, tetapi bertumpu pada pengalaman barunya. Proses berlanjut menuju pendakian puncak karier / profesi. Puncak pendakian karier tidak akan tercapai tanpa komunikasi atau interaksi dengan mitra, pesaing dan sumber pegangan ilmunya. Untuk itu semua kaum profesional memerlukan ketajaman, kecermatan, dan keefektifan dalam berbahasa sehingga mempu menciptakan kreatifitas baru dalam profesinya.
m.    Bahasa sarana menciptakan kreatifitas baru
Bahasa sebagai sarana berekspresi dan komunikasi berkembang menjadi suatu pemikiran yang logis dimungkinkan untuk mengembangkan segala potensinya. Perkembangan itu sejalan dengan potensi akademik yang dikembangkannya. Melalui pendidikan yang kemudian berkembang menjadi suatu bakat intelektual. Bakat alam dan bakat intelektual ini dapat berkembang spontan menghasilkan suatu kretifitas yang baru.


B.     PENGERTIAN KEPRIBADIAN dan PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

1.     Pengertian Kepribadian
·         Pengertian kepribadian secara umum
                Kepribadian adalah keseluruhan sikap, perasaan, ekspresi, temparmen, ciri-ciri kas dan prilaku seseorang. Sikap perasaan ekspresi dan tempramen itu akan terwujud dalam tindakan seseorang jika di hadapkan pada situasi tertentu. Setiap orang mempunyai kecenderungan prilaku yang baku, atau berlaku terus menerus secara konsisten dalam menghadapai situasi yang di hadapi, sehingga menjadi ciri khas pribadinya.
Menurut beberapa para ahli ada beberapa pengertian kepribadian yaitu:
v  M.A.W. Brower
Kepribadian adalah corak tingkah laku sosial yang meliputi corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini, dan sikap-sikap seseorang.

v  Koentjaraningrat
Kepribadian adalah suatu susunan dari unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan tingkah laku atau tindakan seseorang.
v  Theodore R. Newcomb
Kepribadian adalah organisasi sikap-sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang terhadap perilaku.
v  Yinger
Kepribadian adalah keseluruhan perilaku dari seorang individu dengan sistem kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian situasi.
v  Roucek dan Warren
Kepribadian adalah organisasi faktor-faktor biologis, psikologis, dan sosiologis yang mendasari perilaku seseorang. Dari pengertian yang diungkapkan oleh para ahli di atas, dapat kita simpulkan secara sederhana bahwa yang dimaksud kepribadian (personality) merupakan ciri-ciri dan sifat-sifat khas yang mewakili sikap atau tabiat seseorang, yang mencakup polapola pemikiran dan perasaan, konsep diri, perangai, dan mentalitas yang umumnya sejalan dengan kebiasaan umum.
Ada beberapa unsur-unsur dari kepribadian. Diantaranya adalah sebagai berikut :
a.       Pengetahuan
        Pengetahuan merupakan suatu unsur-unsur yang mengisi akal dan alam jiwa orang yang sadar. Dalam alam sekitar manusia terdapat berbagai hal yang diterimanya melalui panca inderanya  yang masuk kedalam berbagi sel di bagian-bagian tertentu dari otaknya. Dan didalam otak tersebutlah semuanya diproses menjadi susunan yang dipancarkan oleh individu kealam sekitar, yang dikenal sebagai “persepsi” yaitu; “seluruh proses akal manusia yang sadar”.
Dengan demikian manusia dapat membuat suatu penggambaran tentang tempat-tempat tertentu di muka bumi, padahal ia belum pernah melihat atau mempersepsikan tempat-tempat tersebut. Penggambaran abstrak tadi dalam ilmu-ilmu sosial disebut dengan “Konsep”.
Cara pengamatan yang menyebabkan bahwa penggambaran tentang lingkungan mungkin ada yang ditambah-tambah atau dibesar-besarkan, tetapi ada pula yang dikurangi atau diperkecil pada bagian-bagian tertentu. Dan ada pula yang digabung dengan penggambaran-pengambaran lain sehingga menjadi penggambaran yang baru sama sekali, yang sebenarnya tidak nyata. Dan penggambaran baru yang seringkali tidak realistic dalam Psikologi disebut dengan “Fantasi”.


b.      Perasaan
            Selain pengetahuan, alam kesadaran manusia juga mengandung berbagai macam perasaan. Sebaliknya, dapat juga digambarkan seorang individu yang melihat suatu hal yang buruk atau mendengar suara yang tidak menyenangkan. Persepsi-persepsi seperti itu dapat menimbulkan dalam kesadaranya perasaan negatif.
        “Perasaan”, disamping segala macam pengetahuan agaknya juga mengisi alam kesadaran manusia setiap saat dalam hidupnya. “Perasaan” adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang karena pengetahuannya dinilai sebagai keadan yang positif atau negatif.
c.       Dorongan Naluri
Kesadaran manusia mengandung berbagi perasaan berbagi perasaan lain yang tidak ditimbulkan karena diperanguhi oleh pengeathuannya, tetapi karena memang sudah terkandumg di dalam organismenya, khususnya dalam gennya, sebagai naluri. Dan kemauan yang sudah meruapakan naluri disebut “Dorongan”.
·         Ciri-ciri kepribadian yang sehat antara lain.

Ø  Mandiri dalam berpikir dan bertindak.
Ø  Mampu menjalin relasi sosial yang sehat dengan sesamanya.
Ø  Mampu menerima dirinya sendiri dan orang lain sebagaimana apa adanya.
Ø  Dapat menerima dan melaksanakan tanggung jawab yang dipercayakan.

2.     Pengembangan Kepribadian
Makin meningkatnya persaingan profesinalisme dalam kancah bisnis modern, maka guna untuk menunjang keberhasilan dalam pekerjaan. Selain itu kemampuan untuk berinteraksi antara individu secara efektif dan berkomunikasi dengan baik juga akan membuat seseorang menonjol diantara yang lain.
Menurut pendapat dari tokoh Crisholm bahwa “Usaha untuk membantu individu agar memahami dirinya sendiri, yaitu minat-minatnya, kemampuan-kemampuannya,hasrat-hasratnya dan rencana-rencananya dalam menghadapi masa depan”, Sedangkan menurut G.W Allpont pengertian kepribadian adalah “Kepribadian adalah suatu organisme yang dinamis dalam diri individuang sistem psikofisiknya menentukan karakteristik, tingkah laku serta berpikir seseorang”


Gordon W. Allpont mengutarakan umum untuk menetapkan kematangan kepribadian yaitu :
1.      Perluasan diri 
2.      Kemampuan untuk melihat diri sendiri secara objektif 
3.      Memiliki filsafat hidup
Sedangkan A. Moslow berpendapat bahwa setiap individu mempunai potensi-potensi. Sehingga dapat menampilkan kemampuan-kemampuan yangn unggul dalam berbagai bidang individu yang demikian ditandai oleh :
1.      Orientasi ang realistik, individu mampu mempresentasikan realitas secara efisien.
2.      Menerima diri, orang lain dan dunia.
3.      Spontanitas
4.      Berorientasi pada masalah, bukan pada diri pribadi 
5.      Pemencilan
6.      Otonomi dan mandiri 
7.      Menghargai oranglain dan benda-benda lain responnya luwe, tidak kaku dan stereotipi
8.      Terbuka terhadap pengalaman-pengalaman baru 
9.      Memiliki perasaan dsasar untuk memberi perhatian kemanusiaan 
Ada 3 faktor yang menentukan dalam perkembangan kepribadian :
ü  Faktor bawaan
Unsur ini terdiri dari bawaan genetik yang menetukan diri fisik primer (warna, mata, kulit) selain itu juga kecenderungan-kecenderungan dasar misalnya kepekaan, penesuaian diri.
ü  Faktor lingkungan
Faktor lingkungan seperti sekolah, atau lingkungan sosial/budaya seperti teman, guru dll. Dapat mempengaruhi terbentuknya kepribadian.
ü  Interaksi bawaan serta lingkungan
Interaksi ang terus menerus antara bawaan serta lingkungan menyebabkan timbulnya perasaan AKU/DIRIKU daslam diri seseorang.
C.    HUBUNGAN BAHASA dengan PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN
Melalui pembelajaran, penguasaan  bahasa Indonesia dapat mengembangkan berbagai kecerdasan, karakter dan kpribadian. Orang yang menguasai bahasa Indonesia secara aktif  dan pasif akan dapat mengekspresikan pemahaman dan kemampuan dirinya secara sistematis, logis dan lugas. Hal ini dapat menandai kemampuan mengorganisasi karakter dirinya yang terkait dengan potensi daya pikir, emosi, keinginan, dan harapannya. Yang kemudian diekspresikannya dalam berbagai bentuk artikel,proposal proyek, penulisan laporan, dan lamaran pekerjaan.
Disisi lain,  orang yang menguasai bahasa Indonesia dengan baik akan mampu pula memahami konsep-konsep, pemikiran, dan pendapat orang lain. Kemampuan ini akan dapat mengembangkan karakter dan kepribadiannya melalui proses berpikir sinergis, yaitu kemampuan mengahasilkan konsep baru  berdasarkan pengalaman yang sudah dimilikinya bersamaan dengan pengalaman yang baru diperolehnya. Dampaknya, oarang yang berkarakter demikian akan menjadi lebih cerdas dan kreatif dalam memanfaatkan situasi, stimulus, dan pengalaman baru yang diperolehnya.
Kecerdasan yang didukung oleh kpribadian dan moral yang tinggi memungkinkan setiap orang senantiasa menggali potensi yang ada disekitarnya dan mengembangkannya menjadi kreatifitas baru. Kecerdasan ini memungkinkan seseorang memiliki kepekaan yang tinggi untuk memanfaatkan kekayaan budaya, seni,iptek, dan kekayaan alam menjadi sumber kreatifitas baru yang tidak akan pernah habis. Misalnya :  merekayasa cerita klasik Baratayuda kedalam kreatifitas baru untuk konsumsi masyarakat modern dan mengolahnya kedalam situasi, gaya dan versi baru sehingga memenuhi tuntutan masyarakat modern. Tokoh GatotKaca misalnya dapat dijadikan cerita yang menarik tentang kepahlawanannya dalam peperangan di ruang angkasa lengkap dengan pakaian astronotnya yang dibumbui dengan romantismenya bersama Pergiwa (istrinya) dalam paduan neoklasik disertai sentuhan teknologi modern. Dampaknya, mahasiswa cerdas, berkepribadian, dan mampu menjadikan bangsa ini berkualitas tanpa kehilangan akar budayanya. 
Untuk mewujudkan kecerdasan dan kepribadian tersebut mahasiswa dibekali keterampilan berbahasa yang secara alami diawali denagn pemahaman fungsi bahasa sebagai sarana komunikasi dalam berbagai ragam kebahasaan. Selanjutnya, mahasiswa dibekali keterampilan bagaimana mendapatkan ide ilmiahmengorganisasikannya dengan kerangka karangan sebagai kerangka berfikir, dan mengekspresikannya dengan ejaan yang benar, pilihan kata yang tepat, kalimat yang efektif, dan paragraf yang benar dalam sebuah karangan.
Untuk menyempurnakan karangan tersebut, mahasiswa dibekali pengetahuan dan keterampilan menyunting naskah. Daripadanya, mereka diharapkan dapat manulis karangan ilmiah (opini, artikel, makalah, paper, skripsi) yang berkualitas. Untuk memperkaya keterampilan tersebut mahasiswa dibekali pengalaman menulis resensi buku. Pengayaan ini, secara kognitif, diharapkan dapat meningkatkan kemampuannya sehingga dapat menyempurkan karya ilmiah yang ditulisnya.
Fungsi bahasa Indonesia sebagai matakuliah pengembang kepribadian diarahkan pada kemampuan berbahasa yang baik ( dapat diterima oleh orang lain) dan benar (sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia). Fungsi tersebut mencakup berbagai aspek :
Ø  Mengembangkan kemampuan berkomunikasi ilmiah dalam berbagai media lisan maupun tulisan.
Ø  Mengembangkan kemampuan akademis.
Ø  Mengembangkan berbagai sikap, seperti sikap ilmiah, sikap paradigmatis dalam mengembangakan pola-pola berfikir, dan sikap terpelajar dalam mengaktualisasi hasil belajarnya.
Ø  Mengembangakan kecerdasan berbahasa.
Ø  Mengembangkan kepribadian terutama menciptakan kreativitas baru terkait dengan pengalaman, pengetahuan, potensi, dan situasi baru yang dihadapinya, serta kemampuan mengekpresikannya
Ø  Mengembangkan kemampuan berkomunikasi antarpribadi sehingga memantapkan perkembangan pribadinya, dan
Ø  Mengembangkan kemampuan sebagai lambang bangsa dan negara.



KESIMPULAN

Bahasa suatu alat komunikasi utama, dan dengan bahasa manusia mengungkapkan pikiran dan perasaannya kepada orang lain. Dimana Bahasa berfungsi sebagai: (a) bahasa resmi kenegaraan, (b) bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan, (c) bahasa resmi didalam perhubungan dalam tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintahan, (d) bahasa resmi dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi modern.
Kepribadian dimaknakan yang merupakan karakteristik seseorang yang menyebabkan munculnya konsistensi perasaan, pemikiran, dan perilaku. Perkembangan kepribadian sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor baik heriditas ( pembawaan) maupun lingkungan (seperti fisik, psikis, kebudayaan, spiritual, dan lain-lain).
Dengan adanya keterampilan berbahasa yang secara alami dan diawali dengan pemahaman fungsi bahasa sebagai sarana komunikasi dalam berbagai ragam kebahasaan maka akan dapat  mewujudkan kecerdasan dan kepribadian tersebut.


DAFTAR PUSTAKA

Barus, Sanggup. Dkk. 2012. Bahasa Indonesia Pengembang Kepribadian. Medan: UNIMED 
Hs, Widjono. 2005. Bahasa Indonesia (Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Perguruan Tinggi). Jakarta :Gramedia



1 komentar:

  1. Bagaimana cara untuk menyikapi kepribadian yang baik peduli?

    BalasHapus