BAHASA PENGEMBANGAN DAN KEPRIBADIAN
Misael Pasaribu (4111410001)
Bahasa Indonesia, Jurusan Kimia, Universitas Negeri Medan.
Abstrak
Bahasa sebagai sarana komunikasi
terpenting yang digunakan oleh setiap manusia untuk berinteraksi terhadap
manusia lainnya. Dengan mendengar bahasa yang digunakan oleh seseorang, ketika
sedang berinteraksi dengan orang lain, maka secara tidak langsung dapat
diketahui asal dan identitas seseorang tersebut. Dari bahasa yang digunakan,
maka seseorang tersebut akan berkepribadian, berperilaku dan berbudi khas
sesuai dengan bahasa yang digunakan atau dengan kata lain sesuai dengan asal dan
identitas seseorang tersebut. Namun tidak hanya itu, bahasa juga dapat menjadi
sarana untuk mempermudah terjadinya komunikasi yang baik, meskipun terdapat
banyak sekali keanekaragaman bahasa di suatu negara. Bahasa juga dapat
memperkuat rasa kesatuan setiap masyarakat di suatu negara. Demikian dengan kepribadian
yang menunjuk pada pengaturan sikap-sikap seseorang untuk berbuat, berpikir,
dan merasakan, khususnya apabila dia berhubungan dengan orang lain atau
menanggapi suatu keadaan. Kepribadian mencakup kebiasaan, sikap, dan sifat yang
dimiliki seseorang apabila berhubungan dengan orang lain. Konsep kepribadian juga
konsep yang sangat luas, sehingga sulit untuk merumuskan satu definisi yang
dapat mencakup keseluruhannya.
Kata
kunci : Bahasa,
pengembangan, kepribadian.
A. PENDAHULUAN
Bahasa adalah sistem lambang bunyi
ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Bahasa
yang baik berkembang berdasarkan suatu sistem, yaitu seperangkat aturan yang
dipatuhi oleh pemakainya. Bahasa sendiri berfungsi sebagai sarana komunikasi
serta sebagai sarana integrasi dan adaptasi. Secara sederhana, bahasa dapat
diartikan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu yang terlintas di dalam hati.
Namun, lebih jauh bahasa bahasa adalah alat untuk beriteraksi atau alat untuk
berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau
perasaan. Dalam studi sosiolinguistik, bahasa diartikan sebagai sebuah sistem
lambang, berupa bunyi, bersifat arbitrer, produktif, dinamis, beragam dan
manusiawi.
Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia bahasa dinyatakan sebagai sistem bunyi yang
arbitrer yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama,
berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri. Bahasa juga dijabarkan oleh
beberapa ahli seperti Harimurti Kridalaksana yang menyatakan bahwa bahasa
adalah sistem bunyi bermakna yang dipergunakan untuk komunikasu oleh kelompok
manusia. Lalu Finoechiaro yang menyatakan bahwa bahasa adalah simbol vokal yang
arbitrer yang memungkinkan semua orang dalam suatu kebudayaan tertentu, atau
orang lain yang mempelajari sistem kebudayaan itu, berkomunikasi atau
berinteraksi.
Sebagai
salah satu negara yang memiliki begitu banyak keanekaragaman bahasa, Indonesia
memiliki bahasa kesatuan yang sangat dijunjung tinggi, yaitu bahasa Indonesia.
Dengan menggunakan bahasa Indonesia, maka dapat tercipta suatu kepribadian yang
kokoh dan tegas bahwa meskipun Indonesia kaya akan keanekaragaman bahasa, namun
Indonesia tetap memegang teguh bahasa kesatuan, yaitu bahasa Indonesia. Bahasa
yang mempersatukan perbedaan dan keanekaragaman menjadi satu kesatuan yang
kuat. Dengan menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, maka
kepribadian, perilaku dan budi pekerti masyarakat Indonesia akan mencerminkan
ciri khas bangsa Indonesia.
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN BAHASA
Bahasa merupakan alat komunikasi yang berupa sistem lambang bunyi
yang dihasilkan alat ucap manusia. Bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan
kata. Masing-masing mempunyai makna, yaitu, hubungan abstrak antara kata
sebagai lambang dengan objek atau konsep yang diwakili kumpulan kata atau
kosakata itu oleh ahli bahasa disusun secara alfabetis, atau menurut urutan
abjad,disertai penjelasan artinya dan kemudian dibukukan menjadi sebuah kamus.
Berikut ini beberapa pengertian bahasa menurut para ahli :
Berikut ini beberapa pengertian bahasa menurut para ahli :
1. Harimurti Kridalaksana (1985:12)
Menyatakan bahwa bahasa adalah sistem
bunyi bermakna yang dipergunakan untuk komunikasi oleh kelompok manusia.
2. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2001:88)
Bahasa adalah sistem bunyi yang arbitrer
yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi,
dan mengidentifikasikan diri.
3. Finoechiaro (1964:8)
Bahasa adalah sistem simbol vokal yang
arbitrer yang memungkinkan semua orang dalam suatu kebudayaan tertentu, atau
orang lain yang mempelajari sistem kebudayaan itu, berkomunikasi atau
berinteraksi.
4. Carol (1961:10)
Bahasa merupakan sistem bunyi atau urutan
bunyi vokal yang terstruktur yang digunakan atau dapat digunakan dalam
komunikasi internasional oleh kelompok manusia dan secara lengkap digunakan
untuk mengungkapkan sesuatu, peristiwa, dan proses yang terdapat di sekitar
manusia.
Fungsi Bahasa:
a. Bahasa
sebagai sarana komunikasi
Bahasa Indonesia berfungsi
sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat. Fungsi tersebut digunakan
dalam berbagai lingkungan, tingkatan, dan kepentingan yang beraneka ragam,
misalnya : komunikasi ilmiah, komunikasi bisnis, komunikasi kerja, dan
komunikasi sosial, dan komunikasi budaya.
b.
Bahasa sebagai sarana integrasi dan adaptasi
Dengan bahasa orang dapat
menyatakan hidup bersama dalam suatu ikatan. Misalnya : integritas kerja dalam
sebuah institusi, integritas karyawan dalam sebuah departemen, integritas
keluarga, integritas kerja sama dalam bidang bisnis, integritas berbangsa dan
bernegara.
c. Bahasa
sebagai sarana kontrol sosial
Bahasa sebagai kontrol sosial berfungsi
untuk mengendalikan komunikasi agar orang yang terlibat dalam komunikasi dapat
saling memahami. Masing – masing mengamati ucapan, perilaku, dan simbol –
simbol lain yang menunjukan arah komunikasi. Bahasa kontrol ini dapat
diwujudkan dalam bentuk : aturan, anggaran dasar, undang – undang dan lain –
lain.
d. Bahasa
sebagai sarana memahami diri
Dalam membangun karakter seseorang
harus dapat memahami dan mengidentifikasi kondisi dirinya terlebih dahulu. Ia
harus dapat menyebutkan potensi dirinya, kelemahan dirinya, kekuatan dirinya,
bakat, kecerdasan, kemampuan intelektualnya, kemauannya, tempramennya, dan
sebagainya. Pemahaman ini mencakup kemampuan fisik, emosi, inteligensi,
kecerdasan, psikis, karakternya, psikososial, dan lain – lain. Dari pemahaman
yang cermat atas dirinya, seseorang akan mampu membangun karakternya dan
mengorbitkan-nya ke arah pengembangan potensi dan kemampuannya menciptakan
suatu kreativitas baru.
e.
Bahasa sebagai sarana ekspresi diri
Bahasa sebagai ekspresi diri
dapat dilakukan dari tingkat yang paling sederhana sampai yang paling kompleks
atau tingkat kesulitan yang sangat tinggi. Ekspresi sederhana, misalnya, untuk
menyatakan cinta (saya akan senatiasa setia, bangga dan prihatin kepadamu),
lapar (sudah saatnya kita makan siang).
f. Bahasa
sebagai sarana memahami orang lain
Untuk menjamin efektifitas
komunikasi, seseorang perlu memahami orang lain, seperti dalam memahami
dirinya. Dengan pemahaman terhadap seseorang, pemakaian bahasa dapat mengenali
berbagai hal mencakup kondisi pribadinya: potensi biologis, intelektual,
emosional, kecerdasan, karakter, paradigma, yang melandasi pemikirannya,
tipologi dasar tempramennya (sanguines, melankolis, kholeris, flagmatis),
bakatnya, kemampuan kreativitasnya, kemempuan inovasinya, motifasi pengembangan
dirinya, dan lain – lain.
g. Bahasa
sebagai sarana mengamati lingkungan sekitar
Bahasa sebagai alat untuk
mengamati masalah tersebut harus diupayakan kepastian konsep, kepastian makna,
dan kepastian proses berfikir sehingga dapat mengekspresikan hasil pengamatan
tersebut secara pasti. Misalnya apa yang melatar belakangi pengamatan,
bagaimana pemecahan masalahnya, mengidentifikasi objek yang diamati,
menjelaskan bagaimana cara (metode) mengamati, apa tujuan mengamati, bagaimana
hasil pengamatan,. dan apa kesimpulan.
h. Bahasa
sebagai sarana berfikir logis
Kemampuan berfikir logis
memungkinkan seseorang dapat berfikir logis induktif, deduktif, sebab – akibat,
atau kronologis sehingga dapat menyusun konsep atau pemikiran secara jelas,
utuh dan konseptual. Melalui proses berfikir logis, seseorang dapat menentukan
tindakan tepat yang harus dilakukan. Proses berfikir logis merupakn hal yang
abstrak. Untuk itu, diperlukan bahasa yang efektif, sistematis, dengan ketepatan
makna sehingga mampu melambangkan konsep yang abstrak tersebut menjadi konkret.
i.
Bahasa membangun kecerdasan
Kecerdasan berbahasa terkait
dengan kemampuan menggunakan sistem dan fungsi bahasa dalam mengolah kata,
kalimat, paragraf, wacana argumentasi, narasi, persuasi, deskripsi, analisis
atau pemaparan, dan kemampuan mengunakan ragam bahasa secara tepat sehingga
menghasilkan kreativitas yang baru dalam berbagai bentuk dan fungsi kebahasaan.
j.
Bahasa mengembangkan kecerdasan ganda
Selain kecerdasan berbahasa,
seseorang dimungkinkan memiliki beberapa kecerdasan sekaligus. Kecerdasan –
kecerdasan tersebut dapat berkembang secara bersamaan. Selain memiliki
kecerdasan berbahasa, orang yang tekun dan mendalami bidang studinya secara
serius dimungkinkan memiliki kecerdasan yang produktif. Misalnya, seorang ahli
program yang mendalami bahasa, ia dapat membuat kamus elektronik, atau membuat
mesin penerjemah yang lebih akurat dibandingkan yang sudah ada.
k. Bahasa
membangun karakter
Kecerdasan berbahasa memungkinkan
seseorang dapat mengembangkan karakternya lebih baik. Dengan kecerdasan
bahasanya, seseorang dapat mengidentifikasi kemampuan diri dan potensi diri.
Dalam bentuk sederhana misalnya : rasa lapar, rasa cinta. Pada tingkat yang
lebih kompleks , misalnya : membuat proposal yang menyatakan dirinya akan
menbuat suatu proyek, kemampuan untuk menulis suatu laporan.
l.
Bahasa Mengembangkan profesi
Proses pengembangan profesi
diawali dengan pembelajaran dilanjutkan dengan pengembangan diri (kecerdasan)
yang tidak diperoleh selama proses pembelajaran, tetapi bertumpu pada
pengalaman barunya. Proses berlanjut menuju pendakian puncak karier / profesi.
Puncak pendakian karier tidak akan tercapai tanpa komunikasi atau interaksi
dengan mitra, pesaing dan sumber pegangan ilmunya. Untuk itu semua kaum
profesional memerlukan ketajaman, kecermatan, dan keefektifan dalam berbahasa
sehingga mempu menciptakan kreatifitas baru dalam profesinya.
m.
Bahasa sarana menciptakan kreatifitas baru
Bahasa sebagai sarana berekspresi
dan komunikasi berkembang menjadi suatu pemikiran yang logis dimungkinkan untuk
mengembangkan segala potensinya. Perkembangan itu sejalan dengan potensi
akademik yang dikembangkannya. Melalui pendidikan yang kemudian berkembang
menjadi suatu bakat intelektual. Bakat alam dan bakat intelektual ini dapat
berkembang spontan menghasilkan suatu kretifitas yang baru.
B.
PENGERTIAN KEPRIBADIAN dan PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN
1.
Pengertian
Kepribadian
·
Pengertian
kepribadian secara umum
Kepribadian adalah keseluruhan
sikap, perasaan, ekspresi, temparmen, ciri-ciri kas dan prilaku seseorang.
Sikap perasaan ekspresi dan tempramen itu akan terwujud dalam tindakan
seseorang jika di hadapkan pada situasi tertentu. Setiap orang mempunyai
kecenderungan prilaku yang baku, atau berlaku terus menerus secara konsisten
dalam menghadapai situasi yang di hadapi, sehingga menjadi ciri khas pribadinya.
Menurut
beberapa para ahli ada beberapa pengertian kepribadian yaitu:
v M.A.W.
Brower
Kepribadian adalah corak tingkah laku
sosial yang meliputi corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini, dan
sikap-sikap seseorang.
v Koentjaraningrat
Kepribadian adalah suatu susunan dari
unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan tingkah laku atau tindakan seseorang.
v Theodore
R. Newcomb
Kepribadian adalah organisasi
sikap-sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang terhadap perilaku.
v Yinger
Kepribadian adalah keseluruhan perilaku
dari seorang individu dengan sistem kecenderungan tertentu yang berinteraksi
dengan serangkaian situasi.
v Roucek
dan Warren
Kepribadian adalah organisasi
faktor-faktor biologis, psikologis, dan sosiologis yang mendasari perilaku
seseorang. Dari pengertian yang diungkapkan oleh para ahli di atas, dapat kita
simpulkan secara sederhana bahwa yang dimaksud kepribadian (personality)
merupakan ciri-ciri dan sifat-sifat khas yang mewakili sikap atau tabiat
seseorang, yang mencakup polapola pemikiran dan perasaan, konsep diri,
perangai, dan mentalitas yang umumnya sejalan dengan kebiasaan umum.
Ada
beberapa unsur-unsur dari kepribadian. Diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Pengetahuan
Pengetahuan merupakan suatu unsur-unsur
yang mengisi akal dan alam jiwa orang yang sadar. Dalam alam sekitar manusia
terdapat berbagai hal yang diterimanya melalui panca inderanya yang masuk kedalam berbagi sel di
bagian-bagian tertentu dari otaknya. Dan didalam otak tersebutlah semuanya
diproses menjadi susunan yang dipancarkan oleh individu kealam sekitar, yang
dikenal sebagai “persepsi” yaitu; “seluruh proses akal manusia yang sadar”.
Dengan
demikian manusia dapat membuat suatu penggambaran tentang tempat-tempat
tertentu di muka bumi, padahal ia belum pernah melihat atau mempersepsikan
tempat-tempat tersebut. Penggambaran abstrak tadi dalam ilmu-ilmu sosial
disebut dengan “Konsep”.
Cara
pengamatan yang menyebabkan bahwa penggambaran tentang lingkungan mungkin ada
yang ditambah-tambah atau dibesar-besarkan, tetapi ada pula yang dikurangi atau
diperkecil pada bagian-bagian tertentu. Dan ada pula yang digabung dengan
penggambaran-pengambaran lain sehingga menjadi penggambaran yang baru sama
sekali, yang sebenarnya tidak nyata. Dan penggambaran baru yang seringkali
tidak realistic dalam Psikologi disebut dengan “Fantasi”.
b. Perasaan
Selain
pengetahuan, alam kesadaran manusia juga mengandung berbagai macam perasaan.
Sebaliknya, dapat juga digambarkan seorang individu yang melihat suatu hal yang
buruk atau mendengar suara yang tidak menyenangkan. Persepsi-persepsi seperti
itu dapat menimbulkan dalam kesadaranya perasaan negatif.
“Perasaan”, disamping segala macam
pengetahuan agaknya juga mengisi alam kesadaran manusia setiap saat dalam
hidupnya. “Perasaan” adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang karena
pengetahuannya dinilai sebagai keadan yang positif atau negatif.
c. Dorongan
Naluri
Kesadaran manusia mengandung berbagi
perasaan berbagi perasaan lain yang tidak ditimbulkan karena diperanguhi oleh
pengeathuannya, tetapi karena memang sudah terkandumg di dalam organismenya,
khususnya dalam gennya, sebagai naluri. Dan kemauan yang sudah meruapakan naluri
disebut “Dorongan”.
·
Ciri-ciri
kepribadian yang sehat antara lain.
Ø Mandiri
dalam berpikir dan bertindak.
Ø Mampu
menjalin relasi sosial yang sehat dengan sesamanya.
Ø Mampu
menerima dirinya sendiri dan orang lain sebagaimana apa adanya.
Ø Dapat
menerima dan melaksanakan tanggung jawab yang dipercayakan.
2. Pengembangan Kepribadian
Makin
meningkatnya persaingan profesinalisme dalam kancah bisnis modern, maka guna
untuk menunjang keberhasilan dalam pekerjaan. Selain itu kemampuan untuk
berinteraksi antara individu secara efektif dan berkomunikasi dengan baik juga
akan membuat seseorang menonjol diantara yang lain.
Menurut
pendapat dari tokoh Crisholm bahwa “Usaha untuk membantu individu
agar memahami dirinya sendiri, yaitu minat-minatnya,
kemampuan-kemampuannya,hasrat-hasratnya dan rencana-rencananya dalam menghadapi
masa depan”, Sedangkan menurut G.W
Allpont pengertian
kepribadian adalah “Kepribadian
adalah suatu organisme yang dinamis dalam diri individuang sistem psikofisiknya
menentukan karakteristik, tingkah laku serta berpikir seseorang”
Gordon W. Allpont mengutarakan umum untuk menetapkan kematangan kepribadian yaitu :
1.
Perluasan diri
2.
Kemampuan untuk melihat diri
sendiri secara objektif
3.
Memiliki filsafat hidup
Sedangkan A. Moslow berpendapat bahwa setiap individu
mempunai potensi-potensi. Sehingga dapat menampilkan kemampuan-kemampuan yangn
unggul dalam berbagai bidang individu yang demikian ditandai oleh :
1.
Orientasi ang realistik,
individu mampu mempresentasikan realitas secara efisien.
2.
Menerima diri, orang lain
dan dunia.
3.
Spontanitas
4.
Berorientasi pada masalah,
bukan pada diri pribadi
5.
Pemencilan
6.
Otonomi dan mandiri
7.
Menghargai oranglain dan
benda-benda lain responnya luwe,
tidak kaku dan stereotipi
8.
Terbuka terhadap
pengalaman-pengalaman baru
9.
Memiliki perasaan dsasar
untuk memberi perhatian kemanusiaan
Ada 3 faktor yang menentukan dalam perkembangan kepribadian :
ü Faktor bawaan
Unsur
ini terdiri dari bawaan genetik yang
menetukan diri fisik primer (warna,
mata, kulit) selain itu juga kecenderungan-kecenderungan dasar misalnya
kepekaan, penesuaian diri.
ü Faktor lingkungan
Faktor
lingkungan seperti sekolah, atau lingkungan sosial/budaya seperti teman, guru
dll. Dapat mempengaruhi terbentuknya kepribadian.
ü Interaksi bawaan serta lingkungan
Interaksi ang terus menerus
antara bawaan serta lingkungan menyebabkan timbulnya perasaan AKU/DIRIKU daslam
diri seseorang.
C. HUBUNGAN BAHASA dengan
PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN
Melalui pembelajaran, penguasaan
bahasa Indonesia dapat mengembangkan berbagai kecerdasan, karakter dan
kpribadian. Orang yang menguasai bahasa Indonesia secara aktif dan pasif akan dapat mengekspresikan
pemahaman dan kemampuan dirinya secara sistematis, logis dan lugas. Hal ini
dapat menandai kemampuan mengorganisasi karakter dirinya yang terkait dengan
potensi daya pikir, emosi, keinginan, dan harapannya. Yang kemudian
diekspresikannya dalam berbagai bentuk artikel,proposal proyek, penulisan
laporan, dan lamaran pekerjaan.
Disisi lain, orang yang menguasai
bahasa Indonesia dengan baik akan mampu pula memahami konsep-konsep, pemikiran,
dan pendapat orang lain. Kemampuan ini akan dapat mengembangkan karakter dan
kepribadiannya melalui proses berpikir sinergis, yaitu kemampuan mengahasilkan
konsep baru berdasarkan pengalaman yang sudah
dimilikinya bersamaan dengan pengalaman yang baru diperolehnya. Dampaknya,
oarang yang berkarakter demikian akan menjadi lebih cerdas dan kreatif dalam
memanfaatkan situasi, stimulus, dan pengalaman baru yang diperolehnya.
Kecerdasan yang didukung oleh kpribadian dan moral yang tinggi
memungkinkan setiap orang senantiasa menggali potensi yang ada disekitarnya dan
mengembangkannya menjadi kreatifitas baru. Kecerdasan ini memungkinkan
seseorang memiliki kepekaan yang tinggi untuk memanfaatkan kekayaan budaya,
seni,iptek, dan kekayaan alam menjadi sumber kreatifitas baru yang tidak akan
pernah habis. Misalnya : merekayasa
cerita klasik Baratayuda kedalam kreatifitas baru untuk konsumsi masyarakat
modern dan mengolahnya kedalam situasi, gaya dan versi baru sehingga memenuhi
tuntutan masyarakat modern. Tokoh GatotKaca misalnya dapat dijadikan cerita
yang menarik tentang kepahlawanannya dalam peperangan di ruang angkasa lengkap
dengan pakaian astronotnya yang dibumbui dengan romantismenya bersama Pergiwa (istrinya)
dalam paduan neoklasik disertai sentuhan teknologi modern. Dampaknya, mahasiswa
cerdas, berkepribadian, dan mampu menjadikan bangsa ini berkualitas tanpa
kehilangan akar budayanya.
Untuk mewujudkan kecerdasan dan kepribadian tersebut mahasiswa dibekali
keterampilan berbahasa yang secara alami diawali denagn pemahaman fungsi bahasa
sebagai sarana komunikasi dalam berbagai ragam kebahasaan. Selanjutnya,
mahasiswa dibekali keterampilan bagaimana mendapatkan ide
ilmiahmengorganisasikannya dengan kerangka karangan sebagai kerangka berfikir,
dan mengekspresikannya dengan ejaan yang benar, pilihan kata yang tepat,
kalimat yang efektif, dan paragraf yang benar dalam sebuah karangan.
Untuk menyempurnakan karangan tersebut, mahasiswa dibekali pengetahuan
dan keterampilan menyunting naskah. Daripadanya, mereka diharapkan dapat
manulis karangan ilmiah (opini, artikel, makalah, paper, skripsi) yang
berkualitas. Untuk memperkaya keterampilan tersebut mahasiswa dibekali
pengalaman menulis resensi buku. Pengayaan ini, secara kognitif, diharapkan
dapat meningkatkan kemampuannya sehingga dapat menyempurkan karya ilmiah yang
ditulisnya.
Fungsi bahasa Indonesia sebagai matakuliah pengembang kepribadian
diarahkan pada kemampuan berbahasa yang baik ( dapat diterima oleh orang lain)
dan benar (sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia). Fungsi tersebut mencakup
berbagai aspek :
Ø Mengembangkan kemampuan berkomunikasi ilmiah dalam berbagai media lisan
maupun tulisan.
Ø Mengembangkan kemampuan akademis.
Ø Mengembangkan berbagai sikap, seperti sikap ilmiah, sikap paradigmatis
dalam mengembangakan pola-pola berfikir, dan sikap terpelajar dalam
mengaktualisasi hasil belajarnya.
Ø Mengembangakan kecerdasan berbahasa.
Ø Mengembangkan kepribadian terutama menciptakan kreativitas baru terkait
dengan pengalaman, pengetahuan, potensi, dan situasi baru yang dihadapinya,
serta kemampuan mengekpresikannya
Ø Mengembangkan kemampuan berkomunikasi antarpribadi sehingga memantapkan
perkembangan pribadinya, dan
Ø Mengembangkan kemampuan sebagai lambang bangsa dan negara.
KESIMPULAN
Bahasa suatu alat komunikasi utama, dan dengan bahasa manusia
mengungkapkan pikiran dan perasaannya kepada orang lain. Dimana Bahasa
berfungsi sebagai: (a) bahasa resmi kenegaraan, (b) bahasa pengantar resmi di
lembaga-lembaga pendidikan, (c) bahasa resmi didalam perhubungan dalam tingkat
nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta
pemerintahan, (d) bahasa resmi dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan
ilmu pengetahuan serta teknologi modern.
Kepribadian dimaknakan yang merupakan karakteristik seseorang yang
menyebabkan munculnya konsistensi perasaan, pemikiran, dan perilaku.
Perkembangan kepribadian sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor baik heriditas
( pembawaan) maupun lingkungan (seperti fisik, psikis, kebudayaan, spiritual,
dan lain-lain).
Dengan adanya keterampilan berbahasa yang secara alami dan diawali
dengan pemahaman fungsi bahasa sebagai sarana komunikasi dalam berbagai ragam
kebahasaan maka akan dapat mewujudkan
kecerdasan dan kepribadian tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Barus,
Sanggup. Dkk. 2012. Bahasa Indonesia Pengembang Kepribadian. Medan: UNIMED
Hs,
Widjono. 2005. Bahasa Indonesia (Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Perguruan
Tinggi). Jakarta :Gramedia
Bagaimana cara untuk menyikapi kepribadian yang baik peduli?
BalasHapus